Langsung ke konten utama

Manusia baru, cita-cita baru

29 Mei 2015
Secara tidak kita sadari, sedari kecil pasti memiliki cita-cita. Mulai dari yang sederhana sampai yang muluk-muluk. Mulai dari ikut-ikutan temen, pengaruh televisi | kartun seperti Ultramen, Power Rangers, ada-ada saja :D haha kalau diingat-ingat dulu pengen banget jadi PR Pink, bisa berubah, sampai sampai ditirukan gayanya. Ahh, bodohnya | sampai doktrin para orang tua.

Segalanya berubah setelah negara api menyerang. Mulai ada audisi pencarian bakat menjamur di tanah air. Awal kemunculan AFI di Indosiar boomingnya gak ketulungan. Perlahan Indonesian Idol mengambil hati rakyat. Peserta audisi bejibun. AFI 1, 2, 3 dst bubar perlahan. Muncul lagi IMB, X Factor, kemudian Rising Star, dan lain-lainnya. Cita-cita rakyat Indonesia pun bertambah. Menjadi kaya dan terkenal mendadak dengan memenangkan program pencarian bakat. Dan seiring perubahan era, muncul lagi youtubers yang mendadak terkenal, Sinta Jojo | apa kabar mereka sekarang ya? | lalu Raisa yang menjadi penyanyi karna mengcover lagu via youtube | kemudian Pandovi bersaudara sampai sampai mereka main di film layar lebar. Dan nanti mungkin bakalan ada artis yang booming via doodle | yang gak tau doodle berarti mainmu kurang cetar nak :D | dan seterusnya seterusnya...

Aku? Haha. Hampir di tahun ini ikut ngantri di barisan para peserta audisi X Factor. Hampir :) Gak jadi gegara hal-hal kemanusiawian.
Jujur aku tak pernah bermimpi menjadi penyanyi. Boro-boro penyanyi. Menyanyi di depan khalayak umum saja barusan saat makrab kampus itu untuk  pertama kalinya :D | kasian :’(
Aku pemalu. Prinsipku dulu sebelum menginjak Solo ini hanya mengandalkan otak. Tapi aku sudah berikhtiar untuk menjadi orang baru saat memasuki dunia baruku.

Alhamdulillah, niat itu sudah setengah terwujud.

Bukan untuk menjadi penyanyi. Tapi aku akan menjadi orang yang berbeda dari diriku yang dulu. Menjadi kebalikan dari diriku yang dulu.
Aku memulai dari hal-hal kecil.

Pertama, dimulai dari ketidakbisaanku. 
Dulu, aku paling tidak bisa untuk minum air putih biasa. Di rumahku, aku terbiasa meminum air dingin karna disana tersedia dispenser. Apalagi minum teh panas. Itu bukan aku. Kalau kopi hitam, iya itu aku. Tapi kalau teh panas, jeruk panas rasanya nggak bisa masuk untuk ditelan.  

Dulu, aku juga tidak suka yang namanya sayur, buah, entah itu dijus, makan langsung atau dibuat sayur. Hanya sayuran tertentu saja yang bisa aku makan. Jagung, bayam, kangkung, kacang panjang, wortel, kecambah, kacang hijau, kacang merah, just it.

Dulu, aku paling suka yang namanya mie goreng instan (nggak usah sebut merek lah ya). Mungkin kalau bisa dibilang, seminggu itu bisa makan mie instan 6 kali. Jadi, sehari bisa sekali makan mie, itupun kadang 2 bungkus sekaligus.

Dulu, aku paling tidak bisa berbicara dengan orang baru yang aku kenal. Untuk beli diwarung saja, aku masih malu. Lebih milih nggak beli daripada harus menahan maluku jika warung yang ingin aku datangi itu sedang banyak orang. Sampai sekarang aku nggak ngerti kenapa aku pernah menjadi orang seperti itu. Dengan kebiasaanku yang seperti itu, bisa dibilang aku menjadi manusia kuper, pendiam, pemalu. Dan hampir semua orang yang mengenalku menyematkan julukan itu padaku sejak aku sekolah dasar. Maklum, hampir semua guru-guruku mengenal orang tuaku, dan jika mereka sedang membahasku, tidak lain hanya sifat pendiamku dan kepintaranku yang dibincangkan.

Dulu, aku suka sekali menunduk saat berjalan. Haha, antara takut kesandung dan nyari kalau-kalau ada uang jatuh dijalan. Paling nggak suka kalau harus bertatapan muka dengan orang baru, karna itu aku memilih menunduk. Aku menjadi orang yang terkesan tertutup, cuek, dan judes. Karna aku dulu hanya mau ngomong dengan orang yang ada urusannya denganku, lebih dari itu, tidak sama sekali. 

Dan sekarang, you know what, I’m change. Aku pecinta air putih, penikmat teh hangat, jeruk hangat, sampai wedang jahe pun aku telan. Apalagi yang namanya wedang ronde. Sepanjang 2014 aku menjadi penikmat wedang ronde di waktu minggu malam, entah sendiri ataupun kadang kala ada saja manusia yang tiba tiba datang jauh jauh buat nemenin aku ngewedang | serious I miss you guys :( | malah miss you miss you

Aku juga menjadi seorang pecinta buah. Wortel, apel, tomat, alpukat, naga, jambu, jeruk. Dijus atau makan langsung, it’s easy. Sebenarnya dari dulu sekali, alasanku tidak makan buah karna selain rasanya yang gak enak adalah rasa sakit yang menjalar ke telinga setiap ada buah yang aku makan. Aku gak tahan sama sakitnya. But now, sekalipun masih terasa sakit, aku mulai menahan dan menikmati rasa sakit itu.

Untuk urusan mie instan. Believe me, I have not eat noodles until 6 months. Bukan hal mudah untuk menhindari apa yang kita sukai. Tapi ya itu deh kenyataannya. Aku bisa. Ada niat, ada tekad dan tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain why not. Tapi ya, sejak 23 Januari 2015 di warung burjo Jogja kala itu rekor mie instanku bubar dengan cantiknya. You know why? Haha, cause him. I dont know how I spell it. L.O.V.E or L.I.K.E ? He can make me broke my rule. Oh come on, whats happening

Kuper? Kudet? Dan segala teman temannya itu perlahan berganti. Lingkup pertemanan ku pun juga dari berbagai lingkaran. Tak hanya teman kampus, tapi diluar kampus pun aku punya. Mengingat aku adalah orang yang bisa dikatakan baru di Solo ini, maklum saja kalau orang yang aku kenal pun tak sebanyak dengan orang yang aku kenal di kampung halaman. Di sini, aku mengenalkan diriku sebagai namaku tanpa embel embel nama orang tua ataupun saudara siapa. Just me. Dan, dititik ini aku bangga bisa sampai pada tahap yang walaupun masih banyak hal yang harus aku perbaiki.
Namun, ada satu hal yang sampai sekarang belum bisa (mungkin tidak bisa) aku rubah dari diriku

1.       Moody. Kadang bisa nangis sendiri gak jelas
2.       Cengeng. Gampang ngeluarin air mata bahkan untuk hal-hal yang sepele
3.       Hemat. Tapi ada yang bilang pelit :P
4.       Jorok. Sebenarnya bukan jorok sih ya, tapi nggak jijikan. Kan malah bagus ya seharusnya
5.       Nggak sopan. Contohnya kentut disembarang tempat dan disembarang orang. Tapi bisa ngebedain lah didepan siapa. Hanya orang spesial yang aku pilih buat kentut didepannya, bapak, ibu, adek, ehem tertentu, temen deket, keluarga deket.
6.       Males mandi kecuali kalau mau keluar
7.       Suka ngomong sendiri sampai-sampai tetangga ada yang pernah mergokin aku dan akhirnya dia takut sendiri

Ini belum selesai sebenarnya. Tapi nanti bakalan ada lanjutan mengenai impian menjadi penyanyi | pedenya ini anak -_-


Intinya, gak ada yang gak mungkin selama Tuhan menghendaki dan usaha yang keras. Jadi, jangan minder, jangan patah semangat, jangan putus asa, dan jangan jangan yang lainnya | nasehatin diri sendiri namanya ini ^_^

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maafkan Penulis karna sedang melewati masa-masa kritis

Waktu kembali meminta ragaku dan ragamu saling menjauh. Perlahan hati ini mulai mencari jalannya sendiri. Mulai meniti kesedihan yang pernah terukir. Sempat aku menyesal memulai kisah yang hampir sempurna ini. Hati ini kembali menggetarkan pipi. Mengundang tangis yang hampir saja mereda. Mata ini melihat sesosok rasa yang mencoba disembunyikan. Sia sia. Rasa itu mengoyak keluar. Menggores hati yang selama ini mencoba mengekang. Kini rasa itu menghancurkan segalanya. Malam ini aku kembali menjerit dalam doa. Tangisku tumpah turun membasahi penutup shalatku. Doa yang terpanjatkan lebih terdengar seperti lolongan minta tolong. Ini titik terlemahku. Aku baru saja bertemu kembali dengan dia yang entah masih aku cinta atau tidak. Pertemuan singkat namun mampu membuatku kembali harus membangun benteng pertahanan. Kalau boleh aku meminta, aku tidak ingin pertemuan kemarin terjadi. Air mataku semakin deras turunnya. Kembali aku mengusap air mata ini. Menahan rasa sesak ya...

22 Agustus 2012

Ku melihatnya di.bawah, mengambil sebuah cincin, berwarna biru. Aku berteriak “maling”!!! Dia mendatangi.ku. “Kenapa?” kata.ku. Dia menunjuk sebuah foto. “Itu ayahmu yah, kalo dia kenapa-kenapa gmna yah?” “Kau mau apain ayah.ku, nda akan bisa kau apa-apain dia, kau tu Tar, knpa juga kau begitu, mau sampai kapan kau begini. Senang.kah kau dibicarakan orang, senang kau dibenci sama orang, sudahlah Tar, tua bha sudah kita nie.” Aku terdiam sejenak, mengambil napas panjang, dan tanpa aku sadari aku mengatakannya.  “Sebenarnya aku tu sayang bha sama kau Tar (wajahnya terlihat kaget), tapi ya…” Mata.ku terbuka. Aku terdiam. Wajahnya masih ku ingat jelas, hingga aku menuliskan ini, senyum kagetnya itu masih terasa berada di depanku. *Tar = Muktar *Muktar = Temen SDku yang pernah aku suka waktu itu, dan sekarang dia sudah berada ditempat yang berbeda. I hope he Rest In Peace :)

Aku Kembali dari Kematian Pikiranku

Aku tidak tahu kapan tepatnya aku mulai melupakan sisi diri ku yang senang menulis. Ya seperti saat ini, hari ini tanggal 17 November 2024 Tuhan mengajakku bernostalgia dengan membawa ku kembali ke masa itu. Masa dimana aku mampu menikmati hidup, merenungi setiap hal dan kejadian, mengistimewakan setiap momen yang terjadi dan tidak tau bagaimana rasanya kelelahan.  Hari ini, Tuhan mengajarkan aku bahwa beberapa tahun kebelakang adalah tanda bahwa aku hanyalah manusia. Manusia adalah tempat lupa dan lalai. Begitupun aku, yang lupa apa yang membuat aku hingga sampai disini. Ingin rasanya aku segera rangkum semuanya, tapi kalau seperti itu, aku akan melewatkan momen spesialnya dari setiap kejadian. “ Karna tidaklah terjadi suatu kejadian agar bisa kita petik hikmahnya ” ini adalah kalimat yg membayangi ku beberapa hari terakhir. Selalu terngiang dan membuatku terasa sangat sesak beberapa hari ini. Apakah mungkin karna ini? Karna Tuhan ingin aku kembali menuliskan semua momen itu untuk...