Backsound by Threesixty-Sampai Nanti
Halo malaikatku. Sekarang kau telah
menjadi salah satu bintang yang sampai sekarang masih dapat ku lihat terangnya.
Sejak banyaknya angin menghempas tali
diantara kita, perlahan aku mengiyakan mu menjadi salah satu bintang di
langitku.
Siang ini langit mendung, dan
tugas-tugasku pun sudah selesai ku kerjakan. Rasanya kalau kau sudah tak berada
di sisiku pun sekarang aku terbiasa. Dan mungkin ini adalah cerita terakhir ku
tentangmu.
Dimana kan ku simpan semua harapan ini
disaat ku temui, jalan yang tak bertepi
Tak pernah ku lupa bagaimana kita dulu
meminta saling menjaga satu sama lain. Menjatuhkan pilihan padamu dan padaku.
Berharap jika ini nantinya berjodoh.
Satu tiga lima tujuh bulan berjalan.
Seperti hubungan lainnya kita diterpa berbagai masalah. Delapan sepuluh dan
satu tahun hubungan kita terlalui, ada banyak hal yang dapat kita ambil
sarinya, ilmu bahkan pahitnya rasa.
Seiring redup hati selimuti senyummu
tak mampu ku bergerak disudut sempit
ini
Dalam hubungan ini harapanku hanya
satu, aku ingin kau adalah jalan terakhirku.
Jadilah pelita dikala redup hatimu
disaat tak mampu lagi diriku
terangi gelapmu seperti dulu
Bukankah sudah banyak pengorbanan dan
usaha yang kita lakukan? Katanya kalau kita usaha dan berdoa pasti kita akan
mendapatkan apa yang kita inginkan. Tapi kenapa kita sekarang seperti ini? Aku
tau usahamu. Aku juga tau doamu. Begitupun aku.
Apa boleh kita berhenti? Bukannya
menyerah. Kau dan aku sama sama tau kalau kita lelah. Kita terus berusaha
mempertahankan kapal ditengah ombak yang tak ada habis-habisnya. Kini mungkin
saatnya membiarkan Tuhan yang memainkan perannya. Seperti yang pernah kau
bilang kalau apapun tidak ada yg kebetulan. Ini takdir.
Maaf karna aku tak lagi berada
disampingmu.
Teruslah melangkah walau kini ku tak
berjalan disampingmu
hingga kau pun berlabuh diakhir ujung jalanmu
Tak banyak kata perpisahanku untukmu.
Tak banyak juga permintaanku untukmu. Tapi kalau boleh, aku minta satu hal yang
harus kau lakukan. Kau harus bahagia dan harus bisa membuktikan padaku kalau
kau bisa bahagia walau saat ini aku tak ada disampingmu. Aku hanya ingin
melihatmu terus tersenyum dalam kebaikan.
Sampai nanti kelak esok kan kembali,
ini tentang kita tentang bagaimana cara
kita mampu melangkah
tanpa alasan yang sama
Biarlah doa yang pernah terucap akan
terus menjadi doa. Biarlah janji akan tetap menjadi janji seperti dulu. Biarlah
harapan akan tetap menjadi asa. Biarlah kenangan yang akan menjadi tali
penghubung kita nanti.
Dan sadari kini nafasmu pun tak seirama
denyut nadiku
amat dalam ku terjatuh
hingga kau pun berlabuh diakhir ujung
jalanmu
Terimakasih untuk semua perhatian dan
kasih sayang yang belum pernah aku dapatkan seperti yang kau berikan.
Terimakasih untuk pelajaran dan rasa yang kau berikan untukku. Terimakasih
untuk memberitahuku jalan-jalan “tikus” di Solo yang sangat membantuku saat
macet. Terimakasih juga mengajakku makan makanan enak yang belum pernah aku
coba di kota ini. Terimakasih karna telah memaklumi ketidakwajaranku sebagai
manusia dan kelemotanku dalam berbagai hal. Terimakasih karna mengajariku
mengikhlaskan 500 perak untuk tukang parkir (hahaha, hanya kau yang ngajarin
hal sepele tapi sangat bermakna untukku). Terimakasih karna sudah bersamaku
dalam waktu yang tidak singkat ini. Terimakasih karna sudah pernah
membahagiakan dan pernah mengecewakan. Dan terimakasih untuk semua usaha dan
doa yang pernah kau lakukan untukku.
Aku pamit ya Bu.
Komentar
Posting Komentar