Ku melihatnya di.bawah, mengambil sebuah cincin, berwarna biru.
Aku berteriak “maling”!!!
Dia mendatangi.ku. “Kenapa?” kata.ku.
Dia menunjuk sebuah foto. “Itu ayahmu yah, kalo dia kenapa-kenapa gmna yah?”
“Kau mau apain ayah.ku, nda akan bisa kau apa-apain dia, kau tu Tar, knpa juga kau begitu, mau sampai kapan kau begini. Senang.kah kau dibicarakan orang, senang kau dibenci sama orang, sudahlah Tar, tua bha sudah kita nie.”
Aku terdiam sejenak, mengambil napas panjang, dan tanpa aku sadari aku mengatakannya.
“Sebenarnya aku tu sayang bha sama kau Tar (wajahnya terlihat kaget), tapi ya…”
Mata.ku terbuka. Aku terdiam. Wajahnya masih ku ingat jelas, hingga aku menuliskan ini, senyum kagetnya itu masih terasa berada di depanku.
*Tar = Muktar
*Muktar = Temen SDku yang pernah aku suka waktu itu, dan sekarang dia sudah berada ditempat yang berbeda. I hope he Rest In Peace :)
Komentar
Posting Komentar