Langsung ke konten utama

Sentakan kecil darimu Van :)

Mungkin, jika saat ini kau telah membaca semua yang aku tuliskan tentang "Dia", kau pasti bertanya, mengapa harus dia, aku ? Apa kau tak punya perasaan apa.apa kepadaku ?
Haha, pemikiran yang berlebihan menurutku (jangan ngarep deh Yul, nggak mungkin juga dia baca tulisanmu ini, iya yah, kasihan banget aku -_-).

Andai saja kau tahu, perasaanku terhadapmu lebih dalam dari apa yang kau bayangkan. Menangisi sesuatu yang tak perlu ditangisi itu sangat menyakitkan bukan? Lebih baik jika itu hanya terjadi sekali, namun jika itu terjadi lebih dari sekali?

Masihkah kau ingat, waktu (saat SMP) itu kau mulai menjauhiku. Memang tidak secara langsung. Perlahan-lahan, dan aku merasakannya. Merasakan kalau kau mulai tidak nyaman dengan situasi ini. Kau mulai tahu perasaanku kepadamu (pikirku). Mereka mengolok-olokmu.kan? I'm sorry about that. But i'm really don't know why they know it.

Melupakanmu tidak semudah yang kau bayangkan. Itu lebih susah dari soal matematika yang Ibu Laila kasih waktu SD :D. It's serious.

Dengan tingkah.mu yang seperti itu, aku tahu. Kau tidak merasakan seperti apa yang aku rasakan terhadap.mu. Kau, tidak menyukai.ku.kan? Jujur, ini sangat menyakitkan (alay deh -_-), mengetahui kenyataan.nya.
Aku malu. Malu. Sangat malu. Sometimes, I think for not to see you again, cause see you really hurt.

Aku akui, ini berat, namun aku bisa menjalaninya.

Maybe I cann't to forget you, but i can hide it deep in my heart.
Menyedihkan

Ingatkah kau, ketika kau mau pindah sekolah? Perasaanku saat itu, benar-benar kacau. Disisi lain, aku senang, karna aku tidak akan merasa sakit lagi jika melihatmu. Namun disisi lain, aku takut. Takut kalau aku tak bisa bertemu lagi denganmu.

Kepindahanmu pun terjadi
Sejak saat itu, aku mulai bisa melupakan.mu (pikirku).

Waktu berlalu. Tak pernah aku mendengar kabarmu. Tangisanku untuk.mu pun sudah tak hadir lagi.

Sekarang, saatnya aku mencari cerita lain sepertimu, I wish.

Waktu berlalu, tak ada cerita tentangmu. Walau memang, kadang kala aku melihat mu dari profil pesbuk, semata-mata hanya ingin tau kabarmu.

Namun, Rabu 17 April 2013 kau memberikan sentakan kecil, khusunya kepada perasaanku.

Irfan Akbar Wowor (online)
Ohh,, arek loro
Wehh, ngak loro, kau saja tuh yg ngak peka, dasar cowo 
Hahaha,,, i know what ur mean
Take it easy
Wkwkwk
Haha, I shame you know  
Yeah I know even its a long time ago wkwkwkwk
Hah, why you know?
I could read a person's behavior
So, why your attitude like that?
U know why like that,,, cause i'm shy, until now always be shy
Hehe, I think you hate me, so hate me cause it
When I approaching someone its alway be shy, i didn't know why
Don't be suzoon
I didn't hate some without the real reason
I'm not souzoon, but you look hate me, you know, i'm sad, i'm shy. Ever time i'm not want to see with You, i'm not brave
Hahahaha I think u misunderstanding
Everytime everywhere i always joke
But on the other side i serious
And i dont know, when you serious
I'm serious while i study hard for exham and the real problem
I'm not kidding man -_-
Yeah i know ,,,, now whats the matter ?
I want to ask you
What?
Do you could read a person behaviour? so, you must know what I want ask
I say could read person's berhaviour or attitude but i didn't know what ur request
Haha, I think you must know wowor  
I want ask about your feeling to me,, hehe, I shy, but I must know, you know why, right?
Hahaha,,, I know what u mean, but I want to u begin to said and I hear u
Dasar cowo nyebelin >_<
My feeling for you is... I don't know what the name. Maybe like, but if this like, why until now I feel it. If I see you, you know my heart dag dig dug ngak karuan, it's serious. I'm glad if I see u, I'm comfort if I near you, just it van. I'm shy, I'm afraid  
Now i'm so nervous, so what i must to say u? so speechless  
U think i'm not nervous? I said like that so make me be ashamed. I shy to you. I wanna cry.
.... now what i will do ?
I mean * what will i do ?
What do u want? i'm nervous
Just be your self. I mean, dont afraid to me. I will okay. I know your feeling to me.
Yeah, but what i must to be ? i'm speechless
Nothing, I think
Loh .... T_T
Jadi, aku bisa minta apa dari mu van,
Kalau aku bisa ya tak kasih
Hehe, nda usahlah, gini aja udh cukup kok :)

Dari percakapan kami itu menurutku tidak ada yang perlu untuk ditangisi. Namun, entah kenapa hati ini begitu rapuh. Tanpa aku sadari, tetes air pun bergantian jatuh dia atas keyboard laptopku (loh? ngak ada yang lebih freak lagi kah -_-) 

Kau itu berbeda dengannya. Perasaan ku ke.kalian juga berbeda. Yang aku tahu, inilah perasaan ku untukmu. Aku tak pernah meneteskan air mata untuknya. Berbeda denganmu. 
You know what I mean.

Perasaanku untukmu, ketika SD dulu (wah, lama sekali sudah ya kalau mau d.ingat-ingat lagi) sampai saat ini masih sama, cuman mungkin aku lebih bisa merelakan semua kenangan ku bersamamu ketika SD dulu. Kenangan singkat yang tak akan pernah terulang lagi :)

Satu hal yang aku inginkan untukmu
I wish, you can get your want. Always happy. Be mature.

And for my God,
With whoever he is and wherever he is, make him happy Allah. Keep him for anyone who loved him. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maafkan Penulis karna sedang melewati masa-masa kritis

Waktu kembali meminta ragaku dan ragamu saling menjauh. Perlahan hati ini mulai mencari jalannya sendiri. Mulai meniti kesedihan yang pernah terukir. Sempat aku menyesal memulai kisah yang hampir sempurna ini. Hati ini kembali menggetarkan pipi. Mengundang tangis yang hampir saja mereda. Mata ini melihat sesosok rasa yang mencoba disembunyikan. Sia sia. Rasa itu mengoyak keluar. Menggores hati yang selama ini mencoba mengekang. Kini rasa itu menghancurkan segalanya. Malam ini aku kembali menjerit dalam doa. Tangisku tumpah turun membasahi penutup shalatku. Doa yang terpanjatkan lebih terdengar seperti lolongan minta tolong. Ini titik terlemahku. Aku baru saja bertemu kembali dengan dia yang entah masih aku cinta atau tidak. Pertemuan singkat namun mampu membuatku kembali harus membangun benteng pertahanan. Kalau boleh aku meminta, aku tidak ingin pertemuan kemarin terjadi. Air mataku semakin deras turunnya. Kembali aku mengusap air mata ini. Menahan rasa sesak ya...

22 Agustus 2012

Ku melihatnya di.bawah, mengambil sebuah cincin, berwarna biru. Aku berteriak “maling”!!! Dia mendatangi.ku. “Kenapa?” kata.ku. Dia menunjuk sebuah foto. “Itu ayahmu yah, kalo dia kenapa-kenapa gmna yah?” “Kau mau apain ayah.ku, nda akan bisa kau apa-apain dia, kau tu Tar, knpa juga kau begitu, mau sampai kapan kau begini. Senang.kah kau dibicarakan orang, senang kau dibenci sama orang, sudahlah Tar, tua bha sudah kita nie.” Aku terdiam sejenak, mengambil napas panjang, dan tanpa aku sadari aku mengatakannya.  “Sebenarnya aku tu sayang bha sama kau Tar (wajahnya terlihat kaget), tapi ya…” Mata.ku terbuka. Aku terdiam. Wajahnya masih ku ingat jelas, hingga aku menuliskan ini, senyum kagetnya itu masih terasa berada di depanku. *Tar = Muktar *Muktar = Temen SDku yang pernah aku suka waktu itu, dan sekarang dia sudah berada ditempat yang berbeda. I hope he Rest In Peace :)

Aku Kembali dari Kematian Pikiranku

Aku tidak tahu kapan tepatnya aku mulai melupakan sisi diri ku yang senang menulis. Ya seperti saat ini, hari ini tanggal 17 November 2024 Tuhan mengajakku bernostalgia dengan membawa ku kembali ke masa itu. Masa dimana aku mampu menikmati hidup, merenungi setiap hal dan kejadian, mengistimewakan setiap momen yang terjadi dan tidak tau bagaimana rasanya kelelahan.  Hari ini, Tuhan mengajarkan aku bahwa beberapa tahun kebelakang adalah tanda bahwa aku hanyalah manusia. Manusia adalah tempat lupa dan lalai. Begitupun aku, yang lupa apa yang membuat aku hingga sampai disini. Ingin rasanya aku segera rangkum semuanya, tapi kalau seperti itu, aku akan melewatkan momen spesialnya dari setiap kejadian. “ Karna tidaklah terjadi suatu kejadian agar bisa kita petik hikmahnya ” ini adalah kalimat yg membayangi ku beberapa hari terakhir. Selalu terngiang dan membuatku terasa sangat sesak beberapa hari ini. Apakah mungkin karna ini? Karna Tuhan ingin aku kembali menuliskan semua momen itu untuk...