25 April 2013
Ngak pernah tuh
ngebayangin kalau aku akhirnya mengisap batang putih yang selama ini aku benci.
Wah, nggak muna deh, dulu aku sering jengkel sama orang yang merokok. Apalagi
coba alasannya kalau bukan mengotori udara.
Tau nggak, dulu aku
nganggep kalo remaja yang merokok itu sok banget. Kuno. Labil. Nggak ada
keren-kerennya. Apa coba , bayangin masih SMA, uang masih minta sama orang tua,
eh, uangnya malah dibuat beli rokok. Ngak tau diri banget sih jadi anak. Nah,
terus ya, kalau merokok itukan menghancurkan badan perlahan-lahan gara-gara
adanya kandungan nikotin dan tar, udah ngancurin diri sendiri, ngancurin orang
lain lagi. Egois sumpah. Bodo banget ya, gitu dibilang keren, jijik gua (lebay
-_-)
Nah, pendapat itu nggak
mungkin pernah berubah sampai sekarang,
sampai aku pernah menjadi perokok sekalipun, walaupun ya cuman sebulan (berarti
ngatain diri sendiri dong gua? Aku jijik? ehh).
Awalnya sih, aku merokok
itu gara-gara pengen seneng-seneng doang. Biasalah anak remaja.
Prinsipku, selama masih
muda apapun yang kita lakukan dalam hal positif atau negatif sekalipun, tetap
pantes :D. Iya ngak? Pasti orang-orang mikirnya,“Biasalah anak muda, wajar”
Juga seperti kata Pak Mario Teguh “Anak muda yang mengalami galau itu wajar, normal”
Nah loh, kurang dukungan apa lagi coba, presiden? Presiden juga dukung kita kok. SBY selalu bangga dengan slogannya “Lebih Cepat Lebih Baik. Lanjutkan”. Berarti semakin cepat nakal semakin baik. Mari kita lanjutkan anak muda :D.
Juga seperti kata Pak Mario Teguh “Anak muda yang mengalami galau itu wajar, normal”
Nah loh, kurang dukungan apa lagi coba, presiden? Presiden juga dukung kita kok. SBY selalu bangga dengan slogannya “Lebih Cepat Lebih Baik. Lanjutkan”. Berarti semakin cepat nakal semakin baik. Mari kita lanjutkan anak muda :D.
Ok orang tua :D
Nah, beberapa dukungan
itulah yang membuatku mengambil keputusan ini. Semoga ini jalan terbaik yang
Allah tunjukkan kepadaku menuju masa depan (hubungannya apa coba sama masa
depan -_-)
Sebenarnya, bukan karna
ngak ada alasan sih aku merokok. Tapi, ini gara-gara waktu itu, saat SMA kelas
3 aku ditantang merokok oleh temen-temen cowo SMA. Nah, namanya juga darah muda
terima saja lah. Mereka pikir aku takut. No word fear for me ! (gayamu)
Tanpa aku sadari apa
yang aku lakukan ini ngak bener. Aku tetap saja melanjutkan aksi ku itu, di
dalam kelas, tanpa ada kekhawatiran sedikitpun akan di pergoki guru. Isapan
pertamaku, aku bisa melakukannya tanpa ada batuk sedikit pun. Amazing tau
nggak. Biasanya orang yang pertama kali merokok itu kan batuk-batuk. Nah kalau
aku kok nggak ya? Akhirnya, aku berhasil membuat mereka tercengang (hah, biasa
saja pun) Tidak, ini tidak biasa. Ini luar biasa :D
Kegiatan gilaku itu,
sepertinya berlangsung selama 1 bulan (lama amat ya). Prinsipnya : Kalau mau
nakal, jangan bego amatlah. Nakal yang pinter mamen. Kalau mau merokok ya jangan
sampai merusak diri sendiri, apa coba untungnya (padahal, yang namanya merokok
itu ya merusak diri lah -_-) :D
Hm, sebenarnya efek yang
aku dapatkan ketika merokok itu hanya ketenangan pikiran, rileks dan bisa
menggunakan otak untuk berpikir, bukan hanya sekedar pajangan isi kepala.
Ini bukan tentang apa
yang boleh dan tidak.
Karna, setiap orang sesungguhnya tahu, apa yang terbaik buat dirinya, percayakan saja ;)
Karna, setiap orang sesungguhnya tahu, apa yang terbaik buat dirinya, percayakan saja ;)
Komentar
Posting Komentar