Aku hanya membutuhkan seseorang yang bisa berjuang bersamaku
Nggak perlu sejalur kok.
Nggak perlu tampan, sederhana juga boleh :)
Yang penting, dia yang mau berjalan bersamaku
Kala aku melangkah maju, dia juga melangkah maju. Begitupun sebaliknya
Saat aku lelah dan mulai melemahkan langkah, dia menyemangatiku, menggandeng dan meyakinkanku kalau semua akan baik-baik saja
Dan ketika aku tersandung hingga terjatuh, dia tidak meninggalkanku begitu saja. Dia berbalik dan memapahku. Menunda tujuannya hanya untuk membantuku bangkit agar bisa berjalan bersama lagi. Membisikkan di sanubariku jika dia akan selalu bersamaku bagaimanapun keadaanku. Begitupun sebaliknya yang akan kulakukan jika itu terjadi padanya.
Iya, hanya sesederhana itu. Tapi butuh waktu lama untuk bisa menemukan dia yang seperti itu.
Sekuat apapun aku melangkah. Sebesar apapun niat dan tekad. Ada saatnya aku lelah berjuang sendiri. Walau kadang aku menepis kenyataan itu, tapi sebenarnya aku butuh dia yang menguatkanku, percaya atas apa yang aku citakan dan ikut membantuku mewujudkannya. Begitupun sebaliknya.
Aku bisa kok sendiri. Aku kan kuat.
Nggak. Itu hanya apa yang mampu aku katakan.
Jauh didalam diri ini, aku benar-benar rapuh.
Terkadang, air mata ini terjatuh sendiri tanpa aku sadari.
Selelah ini kah sendiri?
Berapa orang salah lagi yang harus aku temui untuk bisa bertemu dengan orang yang tepat Tuhan?
Hatiku hampir habis menunggu.
Jujur ini terlalu menyakitkan Tuhan.
Mengenal dia yang baru lagi. Beradaptasi dengan dia yang baru lagi. Lalu, ternyata dia orang yang salah lagi.
Sendiri lagi. Berpura-pura tak terjadi apa-apa
Selelah ini kah berpura-pura kuat? Berpura-pura tegar dan tangguh? Berpura-pura tidak menunggu?
Air mata ini terjatuh lagi.
Air mata sisa kekuatan kepura-puraan beberapa waktu ini telah keluar dalam bentuk beberapa tetesan kejernihan.
Disinilah titik terlemahku.
Tuhan, tolong mampukan aku untuk lebih lama berpura-pura agar nantinya aku lupa jika sedang berpura-pura. Hanya itu untuk saat ini.
Aku gak meminta untuk mendatangkan dia yang tepat sekarang kok. Aku sadar, aku ini hanyalah seorang hamba yang belum bisa taat kepadaMu, tak seharusnya aku menuntut karunia indah itu kepadaMu. Aku akan menjadikan diriku hambaMu yang taat agar nanti Engkau akan mengirimkannya sendiri kepadaku sesuai dengan janjiMu yang telah tertulis dikitab. Aku sadar diri kok Tuhan.
Kabulkan ya Tuhanku Sang Maha Pengasih lagi Penyayang.
Hanya kepada Engkau aku meminta. Dan hanya kepada Engkau aku percaya.
Komentar
Posting Komentar