Perubahan?
Entah itu sikap, perilaku, kebiasaan, pikiran dan persepsi
Iya.
Aku sekarang sudah memiliki jalanku sendiri
Jujur, perubahan ini secara perlahan menjadi jati diriku.
Kau mulai merubah caramu mengubahku
Kau mulai menggunakan kata-kata yang lembut untuk membujukku
Kau menggunakan kata sayang padaku
Kata yang selama ini belum pernah aku dengar darimu, karna yang aku dengar hanyalah omelan-omelan panjangmu
Secara tidak sadar kini aku paham
Mengapa kau dulu sangat memaksaku berubah?
Mengapa aku sekarang sudah bisa berubah dengan kemauanku sendiri tanpa adanya sandiwara?
Jawabannya hanya satu kalimat yang sangat sederhana.
“Kita saling sayang”
Kalimat sederhana yang sudah biasa kita dengarkan
Kalimat sederhana yang memiliki arti yang dalam jika benar-benar dapat kita rasakan.
Kesadaran menyayangi seseorang tidak bisa dilakukan dengan jangka waktu yang singkat.
Perlu adanya proses untuk menyadarinya
Nak, Ibu sayang sekali sama Yuli.
Yuli gak maukan kalau Bapak sama Ibu masuk neraka cuma karna Yuli gak berjilbab?
Iya Ibu. Sekarang Yuli sudah berjilbab kok. Masih berusaha sempurna Bu. Doakan saja Yuli supaya bisa ya Bu.
Air mata ini menetes lagi.
Ikhlas itu telah datang kepadaku. Aku telah menemukan alasan mengapa aku harus seperti ini.
Kebiasaan untuk senantiasa berjilbab kemanapun telah aku dapatkan. Hanya perlu ditingkatkan dan dipertahankan saja. Sadar kok kalau terkadang godaan luar datang.
Tapi, Ibuku tau kok kalau perubahan itu butuh proses
Aku juga tau kok perubahan itu kudu dipaksa. Gak serta merta bisa berubah.
*******
Tulisan ini adalah ceritaku tentang betapa susahnya sadar jika aku sangat menyayangi Ibuku. Jujur, dulu aku tak bisa merasakannya. Jilbab pun tak bisa ku rasakan.
Di sore ini, sujudku hanya untuk berterimakasih kepadaMu Tuhan
Terimakasih karna telah mengulurkan sayangMu lewat orang-orang yang sayang kepadaku dengan cara-cara yang indah :)
Entah itu sikap, perilaku, kebiasaan, pikiran dan persepsi
Jujur aku ingin sekali melihatmu berubah
Tapi aku ingin perubahan itu bukan karna diriku. Bukan karna takut melihatku marah. Bukan karna takut aku memukulmu.
Aku ingin kau berubah agar menjadi orang yang baik
Orang yang lebih daripadaku
Tapi aku ingin perubahan itu bukan karna diriku. Bukan karna takut melihatku marah. Bukan karna takut aku memukulmu.
Aku ingin kau berubah agar menjadi orang yang baik
Orang yang lebih daripadaku
Sekarang aku sudah berubah
Jujur, aku berubah seperti ini karna takut denganmu.
Jujur, aku berubah seperti ini karna takut denganmu.
Takut jika kau marah kepadaku. Takut jika kau memukulku.
Aku ingin kau mengerti bahwa perubahan ini bukan aku.
Bukan yang aku inginkan
Bukan yang membuat aku senang
Aku tau alasanmu, tapi bisakah beri aku waktu saat aku benar-benar siap dan ikhlas
Aku ingin kau mengerti bahwa perubahan ini bukan aku.
Bukan yang aku inginkan
Bukan yang membuat aku senang
Aku tau alasanmu, tapi bisakah beri aku waktu saat aku benar-benar siap dan ikhlas
Setiap hari tak kenal lelah aku mendesakmu berubah
Aku rasa kau mulai jenuh dan lelah dengan sikapku ini
Aku tau kau mulai berontak
Aku tau kau mulai bersandiwara didepanku
Didepanku kau manis sekali
Tapi dibelakangku aku tak tau apa yang kau lakukan
Mungkin sebenarnya aku tau.
Tapi aku diam saja.
Mungkin caraku yang salah selama ini.
Aku rasa kau mulai jenuh dan lelah dengan sikapku ini
Aku tau kau mulai berontak
Aku tau kau mulai bersandiwara didepanku
Didepanku kau manis sekali
Tapi dibelakangku aku tak tau apa yang kau lakukan
Mungkin sebenarnya aku tau.
Tapi aku diam saja.
Mungkin caraku yang salah selama ini.
Iya aku telah berubah.
Tapi rasa jenuh mulai menghinggapiku
Godaan mulai datang kembali
Aku mulai tau bagaimana mengatasinya
Didepanmu aku menjadi apa yang kau inginkan
Tapi saat tidak ada kau, aku menjadi diriku sendiri
Iyaa, ini menyenangkan. Aku tak lagi mendengar omelanmu setiap hari. Tapi aku tetap bisa menjadi diriku sendiri seperti ini. Mendapatkan kenyamananku sendiri.
Tapi rasa jenuh mulai menghinggapiku
Godaan mulai datang kembali
Aku mulai tau bagaimana mengatasinya
Didepanmu aku menjadi apa yang kau inginkan
Tapi saat tidak ada kau, aku menjadi diriku sendiri
Iyaa, ini menyenangkan. Aku tak lagi mendengar omelanmu setiap hari. Tapi aku tetap bisa menjadi diriku sendiri seperti ini. Mendapatkan kenyamananku sendiri.
Aku sadar kau sekarang bukan orang yang bisa kukendalikan seutuhnya
Aku sadar suatu saat nanti kau pasti akan jalan dijalanmu sendiri
Menanggung semua perbuatanmu sendiri
Aku hanya takut
Aku takut kau tidak mampu memikulnya.
Aku takut jika kau seperti ini terus, bagaimana kau menjalani hidupmu nanti
Aku sayang padamu
Karna itu aku memaksamu untuk menjadi seperti yang aku inginkan
Bukan aku sok tau tentang apa yang terbaik untukmu
Tapi aku sudah pernah merasakan semua itu.
Aku hanya tak ingin kau merasakannya juga.
Aku sadar suatu saat nanti kau pasti akan jalan dijalanmu sendiri
Menanggung semua perbuatanmu sendiri
Aku hanya takut
Aku takut kau tidak mampu memikulnya.
Aku takut jika kau seperti ini terus, bagaimana kau menjalani hidupmu nanti
Aku sayang padamu
Karna itu aku memaksamu untuk menjadi seperti yang aku inginkan
Bukan aku sok tau tentang apa yang terbaik untukmu
Tapi aku sudah pernah merasakan semua itu.
Aku hanya tak ingin kau merasakannya juga.
Iya.
Aku sekarang sudah memiliki jalanku sendiri
Jujur, perubahan ini secara perlahan menjadi jati diriku.
Kau mulai merubah caramu mengubahku
Kau mulai menggunakan kata-kata yang lembut untuk membujukku
Kau menggunakan kata sayang padaku
Kata yang selama ini belum pernah aku dengar darimu, karna yang aku dengar hanyalah omelan-omelan panjangmu
Secara tidak sadar kini aku paham
Mengapa kau dulu sangat memaksaku berubah?
Mengapa aku sekarang sudah bisa berubah dengan kemauanku sendiri tanpa adanya sandiwara?
Jawabannya hanya satu kalimat yang sangat sederhana.
“Kita saling sayang”
Kalimat sederhana yang sudah biasa kita dengarkan
Kalimat sederhana yang memiliki arti yang dalam jika benar-benar dapat kita rasakan.
Kesadaran menyayangi seseorang tidak bisa dilakukan dengan jangka waktu yang singkat.
Perlu adanya proses untuk menyadarinya
Nak, Ibu sayang sekali sama Yuli.
Yuli gak maukan kalau Bapak sama Ibu masuk neraka cuma karna Yuli gak berjilbab?
Iya Ibu. Sekarang Yuli sudah berjilbab kok. Masih berusaha sempurna Bu. Doakan saja Yuli supaya bisa ya Bu.
Air mata ini menetes lagi.
Ikhlas itu telah datang kepadaku. Aku telah menemukan alasan mengapa aku harus seperti ini.
Kebiasaan untuk senantiasa berjilbab kemanapun telah aku dapatkan. Hanya perlu ditingkatkan dan dipertahankan saja. Sadar kok kalau terkadang godaan luar datang.
Tapi, Ibuku tau kok kalau perubahan itu butuh proses
Aku juga tau kok perubahan itu kudu dipaksa. Gak serta merta bisa berubah.
Itu artinya jika ingin merubah seseorang yang kita sayangi, kita harus hargai prosesnya.
Dan untuk orang yang sekarang sedang berjuang berubah demi seseorang yang dicintainya tetap semangat dan tetap memaksa diri ya.
Hilangkan kata pasrah! Hilangkan kata susah!
Kau tak pernah tau betapa lelahnya merubahmu. Lelah untuk terus kuat berada disampingmu. Berapa sabar yang harus dikeluarkannya hanya untuk tetap bisa bertahan bersamamu.
*******
Tulisan ini adalah ceritaku tentang betapa susahnya sadar jika aku sangat menyayangi Ibuku. Jujur, dulu aku tak bisa merasakannya. Jilbab pun tak bisa ku rasakan.
Di sore ini, sujudku hanya untuk berterimakasih kepadaMu Tuhan
Terimakasih karna telah mengulurkan sayangMu lewat orang-orang yang sayang kepadaku dengan cara-cara yang indah :)
Komentar
Posting Komentar