22 April 2013
Clas Mild, LA, Gitar,
Remi, Anting (tindik maksudnya), dan semua kegilaan yang sangat menyenangkan.
Itu semua ada disini.
Itu dunia lamaku.
Sesaat, berada disini
aku menemukan kembali diriku, diriku yang apa adanya, tidak dibuat-buat, just
about what I want do, is not about what I can’t do.
Spesial untuk hari ini,
Monday I like you.
Mus memintaku untuk
mengantarnya ke kostnya karna dia tidak membawa motor dengan alasan motornya
kotor. Aku senang. Why? Because I can help someone, friend. Lagian, ini
kesempatanku untuk bisa dekat dengan Mus, karna kami tidak pernah dekat (dekat
dalam arti berteman, aku hanya ingin lebih mengenal teman sekelasku. Yes, Mus
is my classmate).
Pelajaran selesai, kami
pergi, tapi sebelum itu kami singgah ke kontarakannya Aldi (dia juga sama
seperti Mus, teman asingku) untuk menjemputnya. Rencananya kami akan sarapan
bersama. But, this is it. Di kontrakan Aldi aku melihat semuanya, masa laluku.
Senang rasanya melihat ini, kenyamanan yang sudah lama aku tinggalkan. Banyak
hal yang tak pernah lagi aku lakukan ada disini. Perang batin rasanya, but here
is. Aku semakin teguh dengan apa yang aku putuskan.
All of them is my way
for find my shine.
Haha, you know, I’m glad
to write it.
Sarapan tiba. Aku diajak
mereka ditempat biasanya mereka makan. Warung jamur. Waw, makanan disini tuh
enak banget, nasi pecel dengan lauk jamur goreng krispy, pas tenan cah (sok pake bahasa jawa deh -_- | biarin, sirik aja :P). Nikmat itu, sudah makan enak, gratisan
pula. Hidup ini indah Tuhan, haha :D (kalau enak saja bilang hidup ini indah,
gilran menderita, teriak-teriak sama Tuhan minta dicabut nyawanya, aku mati,
aku mati | idiot -_-).
Tapi yang jelas Aldi
baik sekali mau ngebayarin makananku. Satu hal yang aku pelajari tentang
mereka, dulu sebelum aku kenal dekat dengan mereka seperti ini, aku memandang
mereka hanya anak cowo yang membosankan, ngak ada lucunya, ngak kocak kayak 4
temanku yang itu. Tapi, disinilah perbedaannya, mereka punya cara sendiri dalam
berteman, you know, mereka menghargaiku. Kalian tahu, kami baru dekat itu, ya
kali ini. Tapi, mereka welcome for me. Apalagi setelah mereka tahu kalau aku
dulunya perokok, mereka tetap tak ada pikirin buruk ke aku.
“Katanya pernah
ngerokok, coba dong, aku mau lihat” goda Mus.
“Nda mau, ntar kalian
mikir aku cewe nggak bener lagi”
“Yah nggak lah, emank kalau cewe merokok itu cewe nggak bener? Biasa aja sih aku”
“Yah nggak lah, emank kalau cewe merokok itu cewe nggak bener? Biasa aja sih aku”
“Iyakah? Hm, jadi
menurutmu cewe merokok itu nda masalah?”
“Ya nda masalah lah, itu sudah wajar”
“Hehe, tapi aku nda mau ah Mus, aku udah berhenti”
“Ya nda masalah lah, itu sudah wajar”
“Hehe, tapi aku nda mau ah Mus, aku udah berhenti”
Dia tidak memaksa, Mus
hanya tersenyum.
Selesai makan, kami
langsung menuju ke tempatnya Aldi lagi. Nah, disinilah kegilaan selanjutnya.
Tanpa aku tahu, ternyata
Aldi punya ular peliharaan. Ular jenis sanca biasa. Katanya baru seminggu sih.
Wah, ini kesempatanku. Sudah lama aku ingin bermain dengan ular. Aku ingin
mengubah mindsetku tentang ular. Dan, its working, disana aku bertemu dengan
seseorang yang membantuku.
BAD BOY
Di kontrakannya Aldi, ada cowo yang menurutku,
he’s bad boy. Bertindik, beranting, kata-kata kotor sering keluar dari
mulutnya, tapi jika berbicara denganku dia ramah, lembut (cieh), rambut ala
emo, tampang nakal (pasti ngertikan tampang nakal itu kayak gimana, yang jelas
bukan seperti tampangnya spongebob). Cukup sampai disini aku menjelaskan bentuk
luarnya.
Tapi, kau tahu, hanya
dia yang mau menemaniku berkenalan dengan ular. Dia setia memegangi ular
untukku. Mungkin, kalau dia mau jujur, pasti kram tangannya dililit ular selama
itu.
Tak butuh waktu banyak bagi
kami untuk bisa menjadi akrab. Aku bertanya asalnya dari mana, jawabannya,
“deket saja kok, jambi”. Jadi, aku memanggilnya Mas Jambi :D. Dia menceritakan
tentang kesukaannya dengan anjing. Dia memamerkanku (foto bukan aslinya, kalau
aslinya, aku pasti lari | dasar penakut) anjing-anjing yang pernah dia asuh.
Mulai dari Golden, Bulldog sampai anjing yang kecil-kecil dan, ada satu yang
paling aku suka, warnanya coklat.
Katanya, dia selalu
dimintai sebagai tempat penitipan anjing teman-temannya. Wah wah, penyayang
binatang ternyata, iya, aku bisa melihat itu dari caranya menyentuh ular ini.
Dia begitu sabar untuk mendekati ular itu. Bahkan pernah digigit ular itu 2
kali. Dan kata Aldi, saat gigitan kedua, dia menangis karna nggak tahan menahan
sakit. Memang sih, menurutku, kalau kita mau akrab dengan ular, harus pernah
digigit, supaya ada ikatan antara ular dengan yang digigit (halah, sok tau deh
masalah ular | biarin :P).
Entah keyamanan ini
datang dari mana. Kenyamanan bersama orang seperti dia ini sudah lama tak aku
rasakan. Aku merasakan hidup keduaku. Aku bahagia Tuhan.
Setelah puas bermain
ular, dia pun mengajakku bermain kartu remi. Poker.
“Ayolah, bisa dong”
“Oke”
“Tapi, nggak asiklah kalau kalah ngak ada hukumannya, bedak ada ngak, main coret aja”
“Tunggu bentar, aku cari dulu ya”
2 menit kemudian
“Oke”
“Tapi, nggak asiklah kalau kalah ngak ada hukumannya, bedak ada ngak, main coret aja”
“Tunggu bentar, aku cari dulu ya”
2 menit kemudian
“Ngak ada nih”
“Oh, iya sudah kalau
ngak ada, ngak usah aja”
“Bagaimana kalau yang kalah jongkok”
“Haha, oke oke, siapa takut” tantangku.
“Bagaimana kalau yang kalah jongkok”
“Haha, oke oke, siapa takut” tantangku.
Disinilah kebahagiaanku berlanjut. Awalnya kami hanya berdua, tapi seiring waktu, ada temannya yang ikut bergabung, jadilah dari bertiga dan berempat, akhirnya berlima.
Seiring jalannya
permainan, entah sejak kapan kami menjadi partner. Setiap kami menang, pasti kami
selalu menepukkan kedua tangan kami yang menghasilkan bunyi prok (biasanya sih
disebut tos atau dalam bahasaku kompakan). Nyamaaan banget rasanya (ini bener
loh, serius).
Cerita Bad Boy.nya
selesai sampai disini.
12.30 WIB
Waktunya mata kuliah
parasitologi. Yah, mainannya udahan L. Mus dan Aldi sudah
siap-siap berangkat. Aku menunggu di teras. Pikiranku merekam berbagai kejadian
hari ini.
It’s Crazy Monday.
Seorang cewe seperti aku
ini sendirian di kontrakannya para cowo, bukan hanya satu atau dua, tapi lebih
dari lima. Didalamnya ada hal-hal yang nggak baik untukku. Tapi, aku malah
senang, tak ada kekhawatiran sedikitpun, aku lupa diri. Untung mereka semua itu
baik (hadeh, emank siapa juga yang mau ngapa-ngapain lu, ngarep deh. Idiot -_-).
Setelah kuliah selesai,
Mus memintaku untuk mengantarnya pulang. Sesampainya didepan kostnya, it’s show
time !
GOOD BOY
Dengan sengaja Mus
memanggil Sandi. Sandi adalah teman yang dikenalin Mus, sudah lama sih
kenalnya, cuman belum pernah ketemuan (cieh cieh, yang lagi ketemuan :D).
“Percuma Mus, barusan
dia sms aku, katanya lagi nonton film bareng teman sekelasnya” (pikirku pasti
dikampus).
“Oh, iya toh. Loh, itu
sandi. San, ini ada yuli, mau ketemuan ngak, ditunggu loh”
“Ih, apaan sih Mus, emank dia ada?”
“iya nih ada, katanya mau ganti baju dulu yang paling bagus, haha”
-_- Apaan sih nih Mus
“Ih, apaan sih Mus, emank dia ada?”
“iya nih ada, katanya mau ganti baju dulu yang paling bagus, haha”
-_- Apaan sih nih Mus
Jeng Jeng, muncullah
yang ditunggu-tunggu (haha, menunggu juga ya, cieh :D)
Wah, sumpah beda banget
dengan bayanganku (emank ngebayanginnya gimana? Kayak David Villa gitu, mimpi
lo -_-). Tampilan cowo tipe baik-baik, hehe. Ini beneran, cowo pertama yang aku
kenal hari ini, tampilannya acak-acakkan tapi ya tetep manis sih (haha,
ketahuan, ada yang naksir nih | ah nggak kok, masak cuman bilang manis aja
dibilang naksir, idiot dasar | loh malah bilang aku idiot | Haha :P).
Oyc, kenapa aku bilang
dia good boy. Yah, bisa dlihat dari tampilan luarnya lah, simpel. Air mukanya,
biasa, ngak ada tampang licik (emank tampang licik gimana? | licik itu ya
miriplah seperti squid, kalau ini seperti spongebob :D). Selama kami ngobrol,
dia lembut, dan juga sepertinya dia itu pinter kali yah, soalnya pembahasan kami itu
tentang Indonesia Malaysia. Kan dia nggak tau tuh kalau aku dari Kalimantan
daerah perbatasan.
Dengan aku sadari, ternyata Mus memperhatikan kami dari lantai atas, maklum kostnya kan 2 lantai. Gayanya Mus itu ok banget tau nggak, telanjang dada dan menutup kepalanya dengan handuk karna memang hari itu cuaca sedang panas-panasnya (ngak tau tuh matahari cemburu sama siapa sampai sepanas itu). Besar banget sih Mus perjuanganmu.
"Hoy, ngak ada romantis-romantisnya"
Aku cuman menjawab dalam hati, apaan sih Mus, yaiyalah ngak romantis, panas gini, garing gua tau nggak -_-
Lanjut ke good boy, lupain Mus. Nah, gara-gara itu lah, percakapan kami seperti
mentri-mentri luar negri. Kami sok sibuk ngurusin Indonesia yang mau-maunya di
rampok kecil-kecilan oleh Malaysia, yaiyalah, ini kan tanah airku, aku cinta
Indonesia (ah yang bener, bukannya cinta *a** | Ihh >_< bisa diem nggak
sih, aku kan anak daerah yang cinta negara :D)
*haduh, aku ini kok
kayak orang rada setres ya, dari tadi bicara sendiri -_-
Sudah ah, nggak mau
kalau orang-orang tahu kegilaanku yang lebih banyak (loh, bukannya udah tau
semua ya, kan kamu yang cerita | Ih, rewel deh, diem lo! | wah, ada yang marah
nih, sabar Yul, begitulah kalau punya 2 hati yang berbeda |iya ada kamu dan ada
aku, nasib punya hati yang nggak kompak kayak kamu -_-)
Maaf bagi pembaca yang
nggak ngerti percakapan kami, maklum lah rada setres (bego banget sih lo,
ngatain diri sendiri setres | iya yah, bego sekali aku | tuh, ngatain dirinya
bego lagi, dasar bego, idiotnya nggak sembuh-sembuh -_-. Biarin aku yang tutup
cerita ini | iya, aku mau ke pojok derita dulu :’(, makasih ya, sambil ngelap
air mata). Miris aku sama ..... Em, dia siapaku yah, kembaran atau... ah,
peduli amatlah. Yang penting aku mau tutup cerita ini, karna pasti para pembaca
bete baca cerita yang nggak ada mutu-mutunya sama sekali.
Satu hal yang aku
pelajari hari ini. Tak semua orang yang kita pandang buruk itu pasti buruk,
terkadang kita akan mengetahuinya setelah kita masuk kedalamnya, seperti Mus
dan Aldi . Thanks ya Mus, hari ini udah nemenin aku, seharian full (walaupun nggak -_-).
Sebenarnya sih bukan
kebetulan aku bersama Mus hari ini, soalnya kan biasanya aku sama Nisa, tapi
hari ini Nisa nggak ada. Ternyata, ada bagusnya juga hari ini Nisa nggak ada
yah, bisa kenal sama Bad n Good boy, piss Nis, bercanda doang :D.
The End? Mungkin.
Sampai ketemu lagi Bad and Good boy :)
Komentar
Posting Komentar