02 April 2013
Kisah Cintaku di Semester 1 :D
Setiap waktu itu ada cerita. Setiap masa
punya cerita. Dan dari setiap cerita pasti ada kejutan.
Seperti kisah ku di semester 1 ini. Kisah ini
menceritakan tentang kisah cintaku yang bersemi di semester 1 (Cieh, cinta
cintaan eh).
Cerita ini bermula ketika aku mulai kenal
dengan Bambang, Des, Bayu dan Nisa. Di cerita Teman Baikku, aku sudah
memperkenalkan mereka kan, ya walaupun hanya sekilaslah (nggak penting juga
banyak-banyak).
Kami itu dekat (menurutku). Kami berlima (itu
dulu). Kami itu dekat HANYA kalau dikampus. Maksudnya? Ya kami itu hanya
bersama ketika dikampus dan jika ada kerja kelompok. Selain itu, kami tak ada
hubungan apa-apa. Kami memang dekat, tapi kedekatan kami hanya sebatas guyonan.
Teman untuk sama-sama menertawakan hal bodoh. Bukan teman untuk saling
sharing/untuk saling bertukar pikiran. Mungkin, teman yang bisa aku ajak untuk
bertukar pikiran ya cuman Nisa (itu pun ngak banyak, soalnya dia agak-agak
gimanaa gitu, hehe piss Nis :P)
Namun ada yang berbeda kala itu. Ada suatu
saat dimana Bayu mulai mendekati Nisa. Saat dikelas, dimana pun Nisa duduk,
pasti Bayu juga ada disitu dan otomatis aku juga ada disitu (karna aku slalu
bersama Nisa, jangan tanya kenapa!). Saat itu aku berpikir dan menyimpulkan
“Oh, Bayu lebih akrab sama Nisa dari pada
aku, lebih senang ganggu dia dari pada aku, ok no problem” (aku tegaskan, aku
nda marah atau apalah namanya).
Kesimpulanku itu nggak bertahan lama. Masa
mencurigakan pun tiba. Masa ketika dimana tingkah Bayu mulai berbeda. Ada saat
dimana aku memergoki matanya sedang mencariku. Setelah mendapati keberadaanku,
dia mencari tempat didekatku, walauPUN arahnya lebih dekat ke Nisa. Andai saja
aku memergokinya itu hanya sekali, pasti aku tak berpikiran aneh-aneh. Tapi,
kejadian ini berulang terus setiap hari (pokoknya setiap hari tuh sarapanku
memergoki matanya). Awalnya aku tidak menceritakan ke Nisa, takut kalau ntar
aku dikira kepedean (soalnya sudah sering cerita sama Nisa dan akhirnya hanya
kepedean belaka, bikin malu saja :D). Tapi, daripada aku bingung, aku pun
bertanya kepadanya, dan jawaban Nisa mengiyakanku. Ternyata, selama ini dia
juga menyadari apa yang aku sadari saat itu, tapi kami saling memendam satu
sama lain.
Hari terus berlanjut. Tingkah aneh Bayu juga
masih terus saja gencar menghujani pikiranku (sebenarnya ngak sampai menghujani
juga sih, biasa saja kok aku, ah yang bener? :D). Hehe, sebenarnya sih nggak.
Aku semakin tidak mengerti dengan tingkah anehnya. Yah, sebenarnya sih yang
cari gara-gara aku. Berawal ketika Aku punya ide (pasti ide gila?) untuk
mengetes apa yang aku pikirkan selama ini. Idenya adalah untuk mengetes siapa
sebenarnya yang lebih dia beratkan aku atau Nisa. Untuk para pembaca, ide ini bisa
dicontoh, caranya sederhana saja. Idenya seperti ini
Saat itu, ada materi PKN. Kelompok Bayu kebagian untuk presentasi. Bayu sebagai
moderator memimpin jalannya presentasi. Setelah presentasi, ada sesi tanya
jawab. Siapa yang ingin bertanya dipersilahkan untuk bertanya dan nanti akan
dipilih oleh moderator. Sesi pertama ada 2 orang penanya. Sesi kedua dibuka
untuk pertanyaan selanjutnya. Hanya satu penanya saja. Ketika itu aku
mengangkat tanganku untuk bertanya. Aku duduk dipaling belakang dan didepanku
tak ada satupun yang mengangkat tangannya untuk bertanya. Tapi, setelah aku
berpaling ke arah kiriku, Nisa juga sedang mengangkat tangannya. Kami berdua
saling bertatapan heran. Tak ada konfirmasi sebelumnya antara kami (ini bukan
disengaja loh, tapi ini bagus untuk dijadikan ide cemerlang :D). Setelah aku
tau dia juga bertanya dan yang sedang berdiri didepan itu adalah teman
bercandanya, aku agak lemas sih, karna aku yakin sekali pasti Bayu memilih
Nisa. Tak ada alasan untuk dia memilihku :(
Saat itu, aku melihat raut muka yang berbeda dari Bayu. Tampak berpikir
“Yuli”
Hah, aku? (loh, kok aku?) (bagi kalian yang
mengerti perasaanku saat ini pasti tau bagaimana terkejutnya aku)
Memang, hari itu aku terheran-heran dan
bertanya-tanya. Tapi, keesokan harinya aku lupa :D .Aku ngak terlalu memikirkannya.
Aku MASIH menganggap hal itu adalah hal yang tak perlu dipikirkan.
Semuanya terus berlanjut. Tingkah anehnya
terus saja membuatku penasaran apa yang sebenarnya dia pikirkan. Terkadang
terlintas dipikiranku kalau dia menyukaiku (cie, yang kepedean eh, sadar loh
yul, kepedeanmu itu sudah tingkat dewa tau ngak). Tapi, aku juga pernah
menganggap kalau dia tidak menyukaiku. Pernah waktu itu aku nyoba-nyoba minta
anterin ke rumahnya Nisa (hehe, bukannya manja, tapi aku ngak tau rumah Nisa,
bener loh ini :D). Dan jawabannya seperti yang aku harapkan, dia tidak bisa
mengantarku, alasannya sih lupa rumahnya Nisa. Berarti bener, dia ngak suka
sama aku.
Namun, terjadi
lagi, kesimpulaku itu tak bertahan lama. Dia selalu membuatku penasaran. Saat
itu ada pembagian kelompok. Aku sudah memiliki kelompok yang jumlahnya sudah
lebih dari yang ditentukan. Bayu, Des dan Bambang belum punya kelompok. Dia
meminta untuk masuk dikelompokku. Aku menyarankannya untuk mencari kelompok
lain. Tapi, dia tetap mau ikut denganku, dan yang lebih bikin aku penasaran dia
maunya kerjainnya dirumahku (cieh, yang lagi dideketin eh, seneng nih, pasti
senyum-senyum sendiri). Iya nggak papa, buat saja aku keGRan terus sama kamu,
nda papa kok -___-, nggak enak tau rasanya diginiin :(
Pernah juga suatu pagi aku terbangun dari
tidurku. Aku bermimpi. Mimpi yang sangat singkat. Mimpi yang terasa seperti sebuah
penglihatan. Disana aku melihat diriku dan Bayu bergandengan tangan saat
menaiki tangga. Aku menganggapnya itu hanya mimpi yang tak akan pernah
terwujud. Tak akan pernah, siapa aku, siapa dia, kami bukan siapa-siapa, tak ada hubungan apa-apa !
25 Desember 2012 06.48 WIB
Hari itu kuliah libur, karna bertepatan
dengan hari natal. Saat aku keluar dari kamar mandi, hp.ku berdering. New
message from Bayu Kesmas
* Udah pernah
nonton 5 cm belum (saat itu lagi boomingnya film 5 cm)
* Belum, kenapa?
Punya filmnya?
* Kalau aku
ajakin nonton mau? (belum ada firasat apa-apa)
* Mau, tapi
dibayarin hehe
* Gampang.
Maunya nonton dimana?
* Yah terserah
kamu, kan kamu yang ngebossi (bagi yang agak oon, artinya ngebossi=bayarin)
* Di grand mall
aja ya, ntar kamu lihat aja jadwalnya jam berapa
* Ok ok,
gampang. Jadi, ntar kamu jemput aku?
* Iyalah. Lah
apa kamu yang mau jemput aku?
* Hehe, sapa tau
kau tega nyuruh aku jalan sendiri.
Untuk pertama kalinya kami smsan sepanjang
itu. Soalnya kami ngak pernah smsan kecuali ada tugas. Smsan itu terus berlanjut
sampai saat dimana dia menjemputku.
Dia melakukan sesuatu yang tak pernah aku
dapatkan dari siapapun. Sebelum aku menaiki motornya, dia mencegatku. Dia
membukakan pijakan kaki yang masih tertutup dengan tangannya (jujur, itu
melelehkanku, romantis banget tau ngak). Tapi, saat itu aku masih lola (lambat
loading), jadi, aku masih belum tau apa yang sebenarnya terjadi.
Kesadaranku dimulai saat film berlangsung. Taulah
kebiasaan tanganku kalau lagi kedinginan atau gugup itu pasti keringetan
(disini ber AC soalnya, AC nya dingin banget nah, halah tanganmu saja yang
ndeso tuh -_-). Kebiasaan deh nih penyakit, nda bisa diajak kompromi.
Bayu pun sadar dengan tingkahku yang nggak
bisa diam. Aku cuman bilang kalau aku kedinginan. Dia menertawaiku. Tapi, hal
yang membuat jantungku berdegup kencang saat dia menarik tanganku. Dia berusaha
membuatku merasa hangat. (hatiku menjerit) Tuhan, ini apa lagi, Ya Allah,
kenapa begini, ihh ini maksudnya apa, Bayu nah, jangan begini. Kata-kata itu
yang selalu terucap dihatiku (bagi kalian yang pernah merasakan keanehan
seperti itu pasti mengerti betapa indahnya kebingungan yang aku alami, bagi
yang belum, sabar saja ya :D)
Seketika itu raut wajahnya berubah. Dari muka
bercanda (emank ada muka bercanda?) menjadi muka serius. Wah, ini mulai nggak
bener nih. Aku tarik tanganku. Nggak bisa lama-lama di pegang tanganku,
bukannya hangat malah tambah dingin (maklum, cewe polos, haha :D)
Memang, saat itu aku menolaknya. Tapi, tidak
berlangsung lama. Hatiku luluh juga. 3 Januari 2013 aku menerimanya, (cieh yang
lagi jatuh cinta) Untuk kedua kalinya dia mengajakku nonton 5 cm lagi (soalnya
katanya kemarin ngak konsen nontonnya, yaiyalah, siapa suruh nembak saat
nonton) tapi, kali ini dengan status yang berbeda “pacar” (cieh, pacaran eh,
cuit cuit, mesra eh pake pegang-pegangan tangan segala). Oh iya, tentang
mimpiku yang pegangan tangan ditangga, ternyata itu bener-bener terjadi. Saat
dimimpi, tanganku digandeng saat menaiki tangga. Di kehidupan nyata, tanganku
digandeng saat menaiki eskalator. Pokoknya, disemester 1 ini, hidupku itu penuh
dengan kejutan. Mulai dari teman main menjadi pacar dan mulai dari mimpi
menjadi kenyataan.
Semua hal aneh-aneh yang aku ceritakan tadi terjawab sudah. Ternyata Allah memberi kejutan yang benar-benar diluar dari perkiraanku.
Yah, walaupun sekarang aku sudah tak bersama
dia lagi, itu wajar, namanya hubungan pasti bisa berakhir baik-baik dan salah
paham. Kenapa kami bisa pisah? Hanya gara-gara si salah paham dan berakhir
dengan keegoisannya yang tidak mau mendengarkan penjelasanku (cup cup cup,
nggak usah nangis dong, katanya cewe tomboy, kok nangis :D).
Wah, masih disimpan ternyata, niat banget ya Yul?
Udah, ini sudah berlalu, sekarang, saatnya mencari dan menanti cerita barumu !
Komentar
Posting Komentar