Di malam minggu terakhir di bulan Oktober ini, aku slalu memikirnya.
Ini masalahku.
Rasanya diabaikan oleh orang yang disayangi
itu sesuatu banget ya. Seperti kata Pak Super kita , Mario Teguh
Cinta
itu tentang perhatian.
Bagaimana
mungkin Anda yang cerdas itu bisa mencintai orang yang mengabaikan Anda?
Kadang-kadang
sayang sama dengan tidak sayang.
Seharusnya
Anda cepat tahu bahwa Anda diabaikan.
Cari
gantinya yang lebih penyayang.
Memang
tidak mudah, tapi harus.
Jawabanku,
Andai itu bisa aku lakukan, aku nggak
akan seribet ini -_-
Aku merasa aku nggak bisa nyelesai’in ini.
Aku butuh bantuan pendapat. Tapi, dia menamparku. Menamparku dengan
kata-katanya.
“Kan nggak enak to, sama orang kampung. Ntar
kamu dikirain cewe nakal atau apa”
“Gini ya Des, kalau aku ya, nggak peduli tuh
orang mau bilang apa. Kan mereka nggak tau aku, nggak tau aku itu gimana.
Menurutku, kalau kita selalu mengikuti apa kata orang lain nggak akan ada
habisnya ya nggak”
“Nah, itu jawabannya. Kamu yang bisa
nyelesai’in sendiri masalahmu. Kamu nggak butuh pendapat atau perkataan orang
lain. Kamu yang ngerti apa yang kamu butuh, apa yang kamu nggak suka, apa yang
menurutmu terbaik buat kamu.”
Aku tersentak. Lalu diam.
“Aku nggak bantuin apa.apa loh ya, kamu
sendiri loh yang bilang tadi”
Memang sepertinya aku sendiri yang harus
menyelesaikannya. Aku mencobanya. Berusaha mencoba untuk mempertahankannya.
Mencoba untuk menurunkan sedikit egoku. Hasilnya, tidak sesuai harapan.
Tapi, yah begitulah. Tidak semua yang kita
harapkan itu bisa terwujud, ya nggak men :D. Just smile. Walau di hati ini lagi
ujan sederes-deresnya trus ada angin topan puting beliung sekalipun, tetap
harus tersenyum, itu wajib ;)
Sebenarnya inti masalahnya simple sih kalau
dipikir-pikir :D. Cukup melapangkan dada saja dan membiasakan hati ini
menghadapi berbagai situasi yang ‘memanaskan’. Memanaskan maksudnya dimana
dalam situasi tersebut, aku lebih banyak menarik napasku dalam-dalam.
Tantri Kotak dengan Apa Bisa menemani
penulisanku kali ini.
Kali ini apa masih bisa aku tahan denganmu
Sebenarnya apa masih bisa kamu sayangi aku
Sebenarnya apa masih bisa kamu sayangi aku
Hampir semua dari liriknya mewakili apa yang
aku rasakan. Nusuk banget men :’(
Aku katakan ini padanya (bukan katakan sih,
sms maksudnya)
“Aku cuman mau satu. Pengen bisa tumbuh
bareng dan senang bareng bersama orang yang tepat. Dan aku harap, orang itu
kamu”
Sampai tulisan ini jadi pun, tak ada balasan
darinya. Huft, cukup nyesek sih, tapi ya mau begimanalagi. Harapannya sih
bakalan baik setelah ini, tapi tak ada respon. Not useless.
Fix. Jalani aja apa yang ada sekarang |
Gampang banget ngomong gitu, susah tauuk >_<
Trus mau gimana? Dia aja cuek mentok gitu. Lo
mau maksa.maksain dia supaya bisa jadi apa yang lo mau gitu? | Ya nggak gitu,
aku cuman mau ‘Tolong jangan gantung aku seperti ini. Jangan buat aku mengharapkan
kamu kalau kamunya, sudah nggak berharap untuk bersama aku lagi’
Haha, jadi kamu mau dia kayak gimana? | Aku
cuma mau dia tegas sama aku. Kurang usaha apalagi sih aku untuk membuat
semuanya lebih baik lagi? Setiap usaha yang aku lakuin cuma bereaksi pada hari
itu aja. Setelahnya ya udah nggak ngefek. Apa iya aku harus ngejelasin
satu-satu supaya dia paham.
#kira-kira, begitulah pertengkaran yang slalu
terjadi dibatinku.
Seperti kata Tiwi, sadar kalau kita ini hanya
manusia yang punya hati dan perasaan. Perasaan yang bisa terluka dan hati yang
bisa sangat lelah.
Jika aku jadi kamu tidak sulit mengalah
Karena aku ingin lama sama kamu berjalan
Karena aku ingin lama sama kamu berjalan
Lagu itu terus mengalun. Sampai pada saatnya
nanti entah itu ada dan itu kapan, utusan tangan Tuhan sendiri yang mengganti
lagu itu hingga air mata ini berubah menjadi air mata bahagia :)
Komentar
Posting Komentar