Langsung ke konten utama

Doa aneh untuk malaikatku :)

Sebagian orang yang katanya lagi sedang dimabuk cinta atau apalah namanya, pasti doanya hanya satu, yaitu agar bisa berjodoh dengan orang pilihannya. Sepertinya iya. Hampir semua. Mungkin?

Kalau dibilang aku tidak sayang pada malaikatku, terserahlah. Mungkin tak salah kau bilang seperti itu. Kebanyakan, orang yang katanya sayang terlihat mengejar dan berusaha agar bisa bersatu. Tapi aku? Haha, aku tidak usaha? Aku usaha kok.

Aku tidak bermaksud menjadi manusia yang susah untuk dimengerti. Aku hanya mengikuti apa yang aku rasakan. Aku juga tidak bermaksud dikasihani olehmu. Terkadang, rasa sayang itu tidak harus menjadi peran di depan layar kan? Tak harus aku menyayangimu seperti orang kebanyakan. Biarlah aku berjuang menyayangimu dengan peranku sendiri. Mungkin ini memang sudah jatahku dari Sang Sutradara Semesta. Mungkin memang aku harus menyayangimu dengan cara seperti ini.

Kenyataannya, hari itu...
Ingat, saat kita hujan-hujanan ke kampusku, mencari jus untuk buka puasaku dan kita berhenti di warkop langgananmu? 

Dalam perjalanan menuju warkop, tanpa terasa air mataku mengalir dibalik mantel hujan. Kau mengangkat kakiku ke atas kakimu. Tanpa kusadari, hatiku menggumamkan doa.

“Tuhan, tolong buat orang ini bahagia dunia akhirat. Walaupun akhirnya nanti aku tidak bersamanya, tolong pertemukan dia dengan orang yang lebih daripada aku menyayanginya”
Aminku terhenti. Kenapa aku berdoa seperti itu? Apa aku benar-benar sayang, atau? Lalu, jika aku tidak sayang, ini perasaan apa?

Jujur, berat untuk mengamini doa yang aku sendiri gumamkan itu. Manusiawi, aku takut kehilanganmu.

Begitulah caraku menyanyangimu. Kalau suatu saat nanti waktuku telah habis untuk bersamamu, aku hanya ingin kau tetap bahagia.

...................................................................................................................................................................

Tulisan itu aku tulis sekitar 3 minggu yang lalu saat jam kuliahku.
Entah ini adalah firasatku atau ketakutanku, hari ini aku memutuskan untuk tidak lagi bersamanya. | Yakin bisa? | Entahlah, aku hanya ingin menjaga hatiku agar tidak kembali hancur

Kenapa? Bukannya kau sudah berniat untuk tetap menyayanginya walaupun banyak rintangan yang kau dapatkan nanti? Kau bilang, kau tak bakal peduli kalau dia tak jujur, dia menyukai orang lain, dia menyakitimu, ada orang lain yang mengganggumu, siapapun itu kau tak peduli | Iya, memang sekitar 2 minggu lalu aku berniat seperti itu. Tapi hari ini, kemanusiawianku memberontak. Aku cemburu melihatnya bersama yang lain, aku takut dia membohongiku, aku lemah untuk berpura-pura kuat, aku cuma mau dia untukku. Hanya aku, gak ada yang lain. Aku kembali egois. Kembali menjadi manusia yang menyebalkan menurutnya.

Andai dia tau, dia benar-benar bagaikan malaikatku. Kehadirannya, membuat hatiku nyaman, membuat keberadaanku berarti. Tapi, keberadaan kami hanya sebatas ini. Aku sudah tak bisa apa-apa. Aku sudah berusaha menahan diri dari segala urusannya dengan Vita. Aku juga tengah berusaha untuk tidak mempercayai Vita, dia atau siapapun. Dengan begini, aku kembali menjadi orang yang menyanyanginya tanpa peduli dengan apapun.

Iya, mulai sekarang aku menyayanginya lewat doa yang aku gumamkan saat aku sujud. Aku ingin berterimakasih kepada Tuhanku karna telah menganugrahiku waktu-waktu terbaik bersamanya, sekaligus agar aku bisa bersamanya lagi entah dalam waktu kapan dan bagaimana. Biarlah Tuhan yang mengaturnya, itupun jika aku berjodoh dengannya.

Karna segala yang kita sayang pada akhirnya akan hilang, entah itu karna diambil Tuhan atau di ambil orang.
Belajarlah untuk memaknai keberadaannya dengan penuh syukur.
Jangan teralu genggam erat, biar tidak berkarat. Jangan terlalu diberi bebas agar tidak lepas.
Cukup dijaga dan dipeluk baik baik sampai pada saatnya nanti titipan itu pergi, entah itu karna diambil Tuhan atau diambil orang. 

Jika kau membaca ini, percayalah aku tidak suka berdrama. Aku lebih suka menjadi diriku sendiri apa adanya walaupun nanti akan ada banyak komentar dari orang lain yang mengatakan aku alay, lebay, aneh, gila, atau apapun lah.
Ini aku, ini caraku, dan beginilah kau di hatiku malaikatku :*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Nanti :)

Backsound by Threesixty-Sampai Nanti Halo malaikatku. Sekarang kau telah menjadi salah satu bintang yang sampai sekarang masih dapat ku lihat terangnya. Sejak banyaknya angin menghempas tali diantara kita, perlahan aku mengiyakan mu menjadi salah satu bintang di langitku. Siang ini langit mendung, dan tugas-tugasku pun sudah selesai ku kerjakan. Rasanya kalau kau sudah tak berada di sisiku pun sekarang aku terbiasa. Dan mungkin ini adalah cerita terakhir ku tentangmu. Dimana kan ku simpan semua harapan ini disaat ku temui, jalan yang tak bertepi Tak pernah ku lupa bagaimana kita dulu meminta saling menjaga satu sama lain. Menjatuhkan pilihan padamu dan padaku. Berharap jika ini nantinya berjodoh. Satu tiga lima tujuh bulan berjalan. Seperti hubungan lainnya kita diterpa berbagai masalah. Delapan sepuluh dan satu tahun hubungan kita terlalui, ada banyak hal yang dapat kita ambil sarinya, ilmu bahkan pahitnya rasa.   Seiring redup hati selimuti senyummu ta...

22 Agustus 2012

Ku melihatnya di.bawah, mengambil sebuah cincin, berwarna biru. Aku berteriak “maling”!!! Dia mendatangi.ku. “Kenapa?” kata.ku. Dia menunjuk sebuah foto. “Itu ayahmu yah, kalo dia kenapa-kenapa gmna yah?” “Kau mau apain ayah.ku, nda akan bisa kau apa-apain dia, kau tu Tar, knpa juga kau begitu, mau sampai kapan kau begini. Senang.kah kau dibicarakan orang, senang kau dibenci sama orang, sudahlah Tar, tua bha sudah kita nie.” Aku terdiam sejenak, mengambil napas panjang, dan tanpa aku sadari aku mengatakannya.  “Sebenarnya aku tu sayang bha sama kau Tar (wajahnya terlihat kaget), tapi ya…” Mata.ku terbuka. Aku terdiam. Wajahnya masih ku ingat jelas, hingga aku menuliskan ini, senyum kagetnya itu masih terasa berada di depanku. *Tar = Muktar *Muktar = Temen SDku yang pernah aku suka waktu itu, dan sekarang dia sudah berada ditempat yang berbeda. I hope he Rest In Peace :)

Kun Fayakun?

Dulu aku kira semua hal bisa diubah di dunia ini. Katanya nggak ada yang mustahil kan Katanya kun fayakun Tapi untuk beberapa waktu ini aku mulai tidak setuju tentang itu Ada hal yang tidak bisa diubah Sebesar apapun usaha, tak ada yang bisa mengubahnya. Ada yang bilang lagi butuh waktu untuk membuat sebuah perubahan Tapi adakah patokan seberapa lama menunggu dan berusaha? Apakah butuh waktu seumur hidup? Itu tidak adil menurutku. Banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan lebih dari menunggu perubahan itu terjadi. Dulu aku kira semua hal tak ada yang tidak mungkin Ada yang bilang jika kita fokus pada satu tujuan maka seluruh energi alam akan membantumu Rasanya itu seperti sihir yang bisa membuat siapapun yang mendengarnya kembali bersemangat setelah kecewa Katanya tidak ada usaha yang sia-sia. Namun ini apa? Aku merasakan hal yang ingin sekali aku hindari. Aku telah berharap banyak jika ini bisa berubah menjadi lebih baik. Aku kecewa ...