Langsung ke konten utama

Cinta. Cinta. Cinta lagi

Ah Cinta.

Cinta, Cinta, Cinta dan Cinta lagi.
Selalu saja membuat gelisah bagi para pemilik Cinta.
Tak ada yang harus disalahkan atas ini. Karna memang tak ada yang salah. Itu memang sudah seharusnya.

Cinta. Cinta. Cinta lagi.
Bagi pemilik Cinta, memang sudah seharusnya dia merasakan kegelisahan. Rasa was-was dan takut kehilangan Cintanya. Ini yang benar. Tapi ini semua tetap saja menurutku, tak ada jaminan atas tulisan ini.

Cinta. Cinta. Cinta. Lagi-lagi Cinta
Sebagian orang dan mungkin termasuk anda yang sedang membaca tulisanku ini berpikir bahwa, terlalu banyak resiko untuk mendekati Cinta. Akan terjadi hal-hal yang buruk yang tidak diinginkan. Dengan kata lain, mereka menyalahkan Cinta? Begitu?

Ah, sudahlah. Cobalah buka sedikit hati kalian. Biarkan Cinta itu mengalir layaknya darah-darah di pembuluh darah kita. Apapun yang terkandung dalam darah itu, entah vitamin ataupun virus, darah akan tetap membawanya pergi
 
Seperti halnya dengan Cinta. Cinta akan tetap mengalir entah dia membawa Luka ataupun Bahagia. Karna memang begitulah sifat dari Cinta.

Cinta. Cinta dan Luka
Ah, Cinta selalu saja membuat gelisah bagi para pemiliknya.
Kali ini, Cinta membawa Luka seiring mengalirnya Cinta dihidupmu.

Luka. Luka. Luka. Perih
Cinta akan terasa begitu perih saat ada Luka.
Semua jadi terasa menyakitkan.
Perlahan, kata Cinta tergantikan dengan kata kekecewaan.
Kata perpisahan juga sering kali mengalahkan Cinta
Begitulah Luka. Tak ada yang tau apa yang bisa Luka lakukan.

Cinta. Cinta maka Bahagia
Ada Cinta disitu juga ada Bahagia.
Ayolah para pemilik Cinta, bukalah sedikit hati kalian,
resapi makna Cinta sesungguhnya.
Cinta itu bukan melulu soal perhatian, kasih sayang atau kepedulian.
Cinta itu tentang kesetiaan. Setia untuk tetap pada Cinta dengan keadaan apapun.

Cinta. Cinta. Setialah
Tak ada yang tahu isi hati seorang pun tak ada yang tahu apakah hatinya masih untuk kita, kamu atau dia.
Tapi, dengan Kesetiaan yang kita berikan, itu sudah cukup untuk membuat Cinta tetap hidup.

Cinta. Doa. Kekuatan. Tuhan
Jangan pedulikan semua kata-kata yang aku tuliskan diatas.
Itu tidak penting sama sekali.
Setiap orang mempunyai pandangan sendiri tentang Cinta
Mempunyai perasaan yang berbeda untuk Cinta
 
Jadi, pahami ini
Ini menurutku

Jika Cinta memang sudah benar-benar seperti darah yang mengalir deras di tubuh ini, maka tak ada alasan untuk tidak menyertakannya di setiap Doa yang aku panjatkan.
Aku Bahagia jika tahu bahwa Cinta disana Bahagia
Dengan menDoakannya saja, sudah membuatku merasa dekat dengannya.
Aku merasa memilikinya dengan perantara Tuhanku.

Cinta. Kesempurnaan. Tuhan. Cinta.
Bagaimanapun, Cinta Tuhanku lah yang paling indah.
Percayalah. Keindahan Cinta yang Tuhan berikan akan menarik Cinta Cinta indah lainnya.
Itulah kesempurnaan Cinta Tuhanku.

Tak ada yang lebih indah dari-Nya
Tuhan, jagalah selalu Cintaku ini untuk-Mu
Agar aku bisa mendapatkan Cinta indah yang lain untuk melengkapi kesempurnaan Cinta-Mu
Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Nanti :)

Backsound by Threesixty-Sampai Nanti Halo malaikatku. Sekarang kau telah menjadi salah satu bintang yang sampai sekarang masih dapat ku lihat terangnya. Sejak banyaknya angin menghempas tali diantara kita, perlahan aku mengiyakan mu menjadi salah satu bintang di langitku. Siang ini langit mendung, dan tugas-tugasku pun sudah selesai ku kerjakan. Rasanya kalau kau sudah tak berada di sisiku pun sekarang aku terbiasa. Dan mungkin ini adalah cerita terakhir ku tentangmu. Dimana kan ku simpan semua harapan ini disaat ku temui, jalan yang tak bertepi Tak pernah ku lupa bagaimana kita dulu meminta saling menjaga satu sama lain. Menjatuhkan pilihan padamu dan padaku. Berharap jika ini nantinya berjodoh. Satu tiga lima tujuh bulan berjalan. Seperti hubungan lainnya kita diterpa berbagai masalah. Delapan sepuluh dan satu tahun hubungan kita terlalui, ada banyak hal yang dapat kita ambil sarinya, ilmu bahkan pahitnya rasa.   Seiring redup hati selimuti senyummu ta...

22 Agustus 2012

Ku melihatnya di.bawah, mengambil sebuah cincin, berwarna biru. Aku berteriak “maling”!!! Dia mendatangi.ku. “Kenapa?” kata.ku. Dia menunjuk sebuah foto. “Itu ayahmu yah, kalo dia kenapa-kenapa gmna yah?” “Kau mau apain ayah.ku, nda akan bisa kau apa-apain dia, kau tu Tar, knpa juga kau begitu, mau sampai kapan kau begini. Senang.kah kau dibicarakan orang, senang kau dibenci sama orang, sudahlah Tar, tua bha sudah kita nie.” Aku terdiam sejenak, mengambil napas panjang, dan tanpa aku sadari aku mengatakannya.  “Sebenarnya aku tu sayang bha sama kau Tar (wajahnya terlihat kaget), tapi ya…” Mata.ku terbuka. Aku terdiam. Wajahnya masih ku ingat jelas, hingga aku menuliskan ini, senyum kagetnya itu masih terasa berada di depanku. *Tar = Muktar *Muktar = Temen SDku yang pernah aku suka waktu itu, dan sekarang dia sudah berada ditempat yang berbeda. I hope he Rest In Peace :)

Kun Fayakun?

Dulu aku kira semua hal bisa diubah di dunia ini. Katanya nggak ada yang mustahil kan Katanya kun fayakun Tapi untuk beberapa waktu ini aku mulai tidak setuju tentang itu Ada hal yang tidak bisa diubah Sebesar apapun usaha, tak ada yang bisa mengubahnya. Ada yang bilang lagi butuh waktu untuk membuat sebuah perubahan Tapi adakah patokan seberapa lama menunggu dan berusaha? Apakah butuh waktu seumur hidup? Itu tidak adil menurutku. Banyak hal yang seharusnya bisa dilakukan lebih dari menunggu perubahan itu terjadi. Dulu aku kira semua hal tak ada yang tidak mungkin Ada yang bilang jika kita fokus pada satu tujuan maka seluruh energi alam akan membantumu Rasanya itu seperti sihir yang bisa membuat siapapun yang mendengarnya kembali bersemangat setelah kecewa Katanya tidak ada usaha yang sia-sia. Namun ini apa? Aku merasakan hal yang ingin sekali aku hindari. Aku telah berharap banyak jika ini bisa berubah menjadi lebih baik. Aku kecewa ...