Hari kedua sabran>>
03. 00 WIB
Aku dan Nisa terbangun. Mempersiapkan
diri untuk shalat malam. Suasana pagi ini berbeda sekali dengan suasanaku
sehari-hari. Gelap. (Hahaha, iya. Namanya juga jam 3, ya masih gelap.lah). Kami
nikmati keindahan pagi ini. Perlahan-lahan awan putih tipis itu turun.
Kegelapan berganti dengan cahaya terang samar-samar. Ditengah keindahan alam
ini, kami saling bertukar cerita. Haha, iya. Cerita kami yang saling bertolak
belakang. Really !
Saatnya sarapan pagi
What? ??
Aku menemukan seekor lele mati berada dikotak makan.ku.
Fix, lauk pagi ini adalah seekor lele goreng dan aku ikhlas hanya makan nasi +
sayur – lele = masih lapar :D
Oyc, gara-gara itu lele, aku punya tips
untuk para sabran’ers :D
*Kalau mau sabran, jangan lupa bawa kecap
(bagi yang suka kecap kayak aku :D). Bagi yang ngak suka kecap, bawa garam juga
boleh, abon juga bagus, bawang goreng juga keren
Oke. Materi pertama di.hari kedua>>
Tema hari ini tentang pernikahan.
Mendengar kata pernikahan, nyengir.nyengir dah aku. Asik, ada makanan baru :D
*Jodoh yang baik itu harus dipelajari*
Masih tentang pemilihan jodoh
*Nasib itu bukan keadaan, tapi nasib itu
adalah pilihan* (mulai agak ribet nih)
Dan yang pasti, kata-kata ini berasal dari
Pak Furqon.
Kata-kata Pak Furqon yang lebih lucu lagi
dan yang pasti dengan logat Makassarnya
*Tidak ada pasangan yang sempurna. Saya
sarankan jangan terlalu ketat, nanti kalian akan masuk dalam anggota PPWI
(Persatuan Perawan Wanita Indonesia :D). Menikah itu bukan mencari
kesempurnaan, tetapi menikah itu untuk menciptakan kesempurnaan*
Cieilehh,, Pak Furqon asik eh. Prok Prok
Prok
Emm, ada lagi yang aku baru tau dari Pak
Furqon. Ini pesan nabi katanya !
*Sebaik-baiknya perempuan adalah yang
paling murah maharnya. Dan sebaik-baiknya lelaki adalah yang paling bagus
maharnya*
Dalam pernikahan itu ada yang namanya
perceraian. Di dalam Islam, perceraian itu boleh, tetapi perceraian itu adalah hal
yang paling dibenci Allah.
Didalam perceraian, Allah memberikan masa
Iddah. Masa Iddah itu adalah masa penantian bagi perempuan (kalian tau.lah kan
alasannya itu kenapa. Soalnya aku lagi ngak ngebahas tentang masa iddah, tapi
tentang pemikiranku). Sama seperti kemarin, Pak Furqon sibuk dengan masa iddah,
aku juga sibuk dengan pemikiranku sendiri.
Allah itu baik ya. Perempuan dikasih masa
iddah selama 3 bulan. Masa menunggu untuk rujuk dengan suaminya. Masa untuk
menghapus jejak suaminya.Tapi, setelah melewati masa iddah, perempuan itu bebas
memilih siapa yang akan menjadi suami keduanya, kecuali mantan suaminya tadi.
Berarti, Allah itu menyuruh kita untuk mencari orang yang lebih baik lagi.
Pikiran-pikiran itu berputar-putar
dikepalaku. Membuatku mendapatkan pemikiran baru.
Nah, berarti, kalau dalam menunggu cinta
jangan buru-buru nyerah dong. Jangan juga kelamaan ngegalau.nya. Galau boleh,
tapi jangan kelamaan.lah. Nunggu boleh, tapi jangan kelewatan.lah. Hidup ini
singkat man, segera berbuat kebaikan. Segera menikah. Kejar cintamu, tunggulah
dia kurang lebih ya seperti masa Iddah, 3 bulan :D
That’s not long time man !
Menurutku itu waktu yang pas. Selama 3
bulan, kita bisa lebih tahu apakah kita benar-benar mencintai orang yang kita
tunggu itu. Selama 3 bulan itu, kita lebih bisa menata hati untuk kedepannya.
Melatih kesetiaan. Melatih kesungguhan. Dan melatih keikhlasan untuk merelakan
jika dia bukan untuk kita.
Semua materi selesai. Tepat pukul 22.00
WIB, aku merencanakan sesuatu. Setelah selesai mengerjakan refleksi (tugas
wajib malam dari fasilitator, berisi ringkasan peristiwa dalam satu hari), ku
kumpulkan para personil. Aku berhasil mengumpulkan 5 + 1 penyusup :D. Mereka
adalah Nisa, Nurul, Aeni, Berlin dan Nuri + si penyusup Ima. Aku mengajak
mereka menghabiskan waktu untuk menunggu rasa ngantuk datang. Inikan sabran
terakhir kita, jadi aku ingin membuat hal-hal indah yang ngak bakal bisa kita
lupain :D.
Aku mengusulkan permainan tebak kata.
Bosan ah. Main yang lain. Aku melihat disekeliling cuman ada kertas dan pulpen.
Hehe, aku tau. Ayo main jujur-jujuran. Itu loh, mainan tentang kejujuran. Jadi,
ntar pulpennya diputar, trus ntar pulpennya berhenti. Nah, siapa yang ditunjuk
pulpen, harus bersedia ditanyain tentang apapun. Tapi, kami disini masih
menghargai privasi (privasi itu hak setiap orang, sok hukum :D). Jadi, ntar
pertanyaannya yang ngak alay bangetlah. Satu-persatu dari kami terpilih,
pertanyaan demi pertanyaan berhujanan. Dari pertanyaan yang biasa aja, sampai
pertanyaan ngasal. Dan tibalah ketika aku yang terpilih. Huft, sudah aku duga,
pasti pertanyaan tentang Bayu yang keluar. Akhirnya dengan berat hati, mereka
semua tau.
Malam semakin larut. Kami memutuskan
untuk berhenti bermain. Pikiran ini masih berlari entah kemana. Memang saat ini
sunyi, tapi dipikiranku tak ada kesunyian. Aku ribut. Pikiran ini ribut.
Komentar
Posting Komentar